Refleksi filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara (KHD) pada Modul 1.1. telah saya lewati dengan penuh rasa syukur bahwa saya mendapatkan materi yang menggugah kembali ingatan saya terhadap pendidikan yang berpihak pada murid. Hal yang selama ini belum sepenuhnya saya lakukan dan belum konsisten saya lakukan.
Tinjauan saya kembali terhadap modul 1.1 dimulai dari diri, dimana saya belajar kembali filosofi KHD terkait trilogi kepemimpinan (Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani) bagai seorang pendidik saya harus memiliki integritas dalam mendidik. Dan sayapun mengingat kembali tentang asas Trikon. |
Pada elaborasi konsep saya diingatkan melalui tampilan video pendidikan dizaman colonial dan dijelaskan terkait pendiidikan sampai saat ini dimana pendidikan yang seharusnya adalah bukan saja mentrasfer ilmu pengetahuan namun juga menuntun, memiliki sikap among dan berpihak pada murid sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Sebaiamana menurut KHD pengajaran itu tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau (penguatan kognitif) yang berfaedah untuk kehidupan anak. Seturut dengan penanaman budi pekerti sesuai dengan budaya pada masing-masing daerah atau tempat dimana anak itu tumbuh, sehingga anak tidak kehilangan jatidirinya sebagai bangsa.
Elaborasi pemahaman dan demonstrasi kontekstual membuka cara berfikir saya dengan berkolaborasi dengan sesama teman CGP, saling bertukar pikiran terkait filosofi KHD dan pendidikan yang berpihak pada murid dan saya menjadi semakin dikuatkan.
Kesimpulan saya tentang Modul 1.1, terkait Pendidikan dan pengajaran.
Pertama, Menurut KHD pengajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Maksudnya pengajaran itu tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau (penguatan kognitif) yang berfaedah untuk kehidupan anak. Sedangkan pendidikan merupakan “tuntunan dalam hidup tumbuh anak-anak” maksudnya mendidik itu berarti menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan itu hanya menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Kedua, Pendidikan budi pekerti juga penting. Menurut KHD budi pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya. Budi pekerti melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya atau memiliki kemerdekaan diri dan menghormati kemerdekaan orang lain.Anak dididik bahwa adab budi pekerti itu yang lebih penting dari kepintaran secara kognitif. Tentunya Sesuai dengan konteks diri murid dan sosial budaya di daerah asal.
Maka sesuai dasar pemikiran KHD, sebagai seorang pendidik, saya harus mendidik(menuntun) dengan among, mendidik sesuai dengan kodrat alam&zaman, menghamba kepada murid/berpihak kepada murid. Sebagai seorang pendidik saya menanamkan adab dan budi pekerti sesuai dengan kebudayaan didaerah saya. Sebagai seorang pendidik harus berlaku sebagai seorang petani/tukang kebun kehidupan yang mendukung tumbuhnya kodrat anak.
Hal yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran dikelas sebelum saya mempelajari modul 1.1 adalah
- Saya lebih berfokus pada kemampuan kognitif murid dan ketercaiapannya pada nilai ketuntasan minimal/KKM
- Saya menganggap bahwa anak itu seperti kertas kosong dan sayalah penulisnya
- Kurang mendalami karakteristik murid karena saya berfokus pada pencapaian materi
- Keberhasilan murid lebih kepada aspek kognitif/ nilai-nilai diatas kertas
- Jika murid sudah mencapai KKM artinya pembelajaran saya berhasil
Hal yang berubah dari pemikiran/prilaku saya setelah mempelajari modul 1.1 adalah:
- Merubah pola fikir saya terkait pembelajaran yang berpihak pada murid
- Merubah pola fikir saya bahwa anak itu seperti sebuah kertas kosong yang sudah terpola sesuai kodratnya, dan saya sebagai seorang pendidik menuntunnya untuk menebalkan polanya
- Pembelajaran yang saya lakukan berfokus pada model pembelajaran student centre
- Mengenal lebih dalam karakteristik setiap murid dan memperlakukan murid sesuai karakteristiknya
- Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid (melalui mendesain materi yang sesuai dengan kebutuhan murid)
- Saya harus lebih sabar dan tulus saat membimbing murid (sistem among)
Hal yang akan segera saya terapkan agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD adalah
- Mendesain pembelajaran dikelas yang menyenangkan dan membuat bahan ajar yang bervariatif disesuaikan dengan perkembangan zaman
- Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik saya sehingga saya dapat mengenali karakteristik peserta didik saya
- Melaksanakan pembelajaran yang menuntun peserta didik, bukan menuntut peserta didik
- Lebih banyak melibatkan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran melalui model pembelajaran student centre
- Melakukan pembelajaran yang holistik baik kemampuan kognitif, psikomotor dan afeksi terkait budi pekerti peserta didik.
Demikian catatan saya terkait koneksi antar materi dan kesimpulan dari modul 1.1 terkait pemahaman pemikian KHD. Semoga kedepannya saya dapat menerapkap pendidikan sesuai dengan refleksi yang saya sampaikan.
salam Guru penggerak!
Tergerak, bergerak, menggerakkan!!
Sumber gambar:
Dokumentasi pribadi. dan dari https://www.freepik.com/premium-vector/ki-hajar-dewantara-national-hero-indonesian-national-hero-indonesian-hero-education_37766951.htm
Sumber bacaan: Materi eksplorasi konsep https://lms29-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=4532